Tips Aman Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi | Dokter Gigi Bekasi
Tips Aman Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi | Dokter Gigi Bekasi
Taman Firdaus Medical Center – Banyak orang mungkin merasa cemas untuk memeriksakan gigi di tengah pandemi Covid-19 karena risiko tertular virus corona.
Jika mengalami kekhawatiran demikian, seseorang sebenarnya bisa memanfaatkan layanan teledental medicine atau teledentistry, yakni konsultas online kesehatan gigi dan mulut yang sudah disediakan masing-masing fasilitas kesehatan (faskes).
Layanan ini dilakukan oleh dokter gigi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mendiagnosis, mengobati, mencegah dan mengevaluasi kesehatan pasien dengan tetap memperhatikan kompetensi dan kewenangannya.
Namun, dalam kondisi darutat tertentu, seseorang dianjurkan untuk tetap mendatangi dokter gigi atau rumah sakit agar kondisinya tidak menjadi semakin parah dan menimbulkan masalah kesehatan besar.
Dokter Spesialis Konservasi Gigi RSGM Soelastri UMS Solo, drg. Noor Hafida W., Sp.KG, mengungkapkan karena masih pandemi, untuk perawatan kontrol atau pemeriksaan gigi rutin, pembersihan karang gigi, dan perawatan estetik bisa ditunda dulu.
“Masyarakat sementara disarankan untuk datang ke dokter gigi atau RS apabila ada kasus-kasus emergency,” jelas dia saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (2/12/2020).
- Buat janji dengan dokter
Usahakan buat janji terlebih dahulu dengan dokter gigi jika harus melakukan kunjungan atau pengobatan langsung, terutama jika mengalami kondisi medis mendesak berkaitan dengan kesehatan gigi.
Membuat janji dengan dokter penting untuk mencegah terjadinya kerumunan di faskes atau menghindari menunggu antrean terlalu lama.
- Patuhi protokol kesehatan
drg. Fida meminta kepada masyarakat sebelum pergi ke dokter gigi atau RS, harus memakai masker agar sama-sama melindungi.
“Pasien bisa memggunakan maskes medis atau masker kain tiga lapis. Tidak ketinggalan, pasien penting juga untuk mencuci tangan sebelum masuk ke ruangan dan bisa melakukan disinfeksi,” jelas dia.
- Pilihlah faskes yang memang memberikan jaminan penerapan protokol kesehatan memadai
drg. Fida menyebut, di faskes yang memberikan jaminan penerapan protokol kesehatan memadai, pasien biasanya akan diberikan alat pelindung diri (APD), terutama gown dan sandal khusus.
“APD ini diberikan supaya untuk meminimalkan paparan kuman pada baju atau anggota tubuh pasien selama dilakukan tindakan. Setelah selesai, gown dan sandal akan dilepas, tidak dibawa pulang oleh pasien,” jelas dia.
Sebelum pemeriksaan, pasien biasanya juga akan diminta untuk berkumur dengan menggunakan antiseptik kurang lebih sekitar 30 detik. Tujuannya adalah untuk menghilangkan bakteri di rongga mulut.
“Kemudian setelah itu, dokter gigi akan melakukan tindakan yang dirasa diperlukan untuk mengobati pasien,” tutur drg. Fida.
- Pilihlah faskes yang memiliki sarana dan prasarana memadai
drg. Fida juga menyarankan masyarakat untuk bisa memilih faskes yang memiliki sarana dan prasana memadai, khususnya untuk tindakan-tindakan kedokteran gigi yang menghasilkan aerosol.
Baca juga: Anggap Rapid Test Tidak Akurat Deteksi Covid-19? Sebaiknya Simak Penjelasan Ahli Berikut
“Untuk faskes dokter gigi yang memadai, itu biasanya sudah tersedia alat namanya vacuum aerosol yang fungsinya untuk mengurangi aerosol mengandung kuman di udara,” tutur dia.
Kemudian, masyarakat bisa juga mengusahakan lebih memilih layanan kesehatan gigi yang dipastikan rutin melakukan disinfeksi ruangan, terutama ruang pemeriksaan.
“Jadi, saat pemeriksaan, ruangan itu sudah dalam kondisi bersih atau streril, sehingga bisa digunakan dengan aman untuk tindakan pasien lainnya,” jelas drg. Fida.
- Setelah dari dokter gigi, langsung membersihkan diri
Tidak ketinggalan, drg. Fida mengingatkan, setelah perawatan di dokter gigi, maka pasien apabila sampai di rumah, jangan sampai kontak dengan keluarga.
“Usahakan sampai di rumah lagsung membersihkan diri, mandi, kemudian juga membersihkan semua bagian yang mungkin terpapar udara, seperti baju, tas, atau handphone,” tutur dia.